Seminggu yang lalu, ketika saya sedang siaran radio, saya membaca Adlibs (iklan yang dibaca langsung oleh penyiar), yaitu adlibs “A state of trance 2008”. Adlibs itu berisikan informasi tentang hadirnya seorang # 1 world DJ ke Jakarta. DJ itu adalah Armin van buuren from Netherlands, dia akan tampil hari Sabtu tanggal 8 November 2008 di Bengkel Night Park, Lot 14 SCBD Jakarta, jam 10 malam. Sementara itu, satu hari sebelumnya, tepatnya hari Jum'at tanggal 7 November 2008, akan berlangsung event “Invaders”, yang akan menghadirkan seorang DJ yang tidak kalah hebat, dia juga pernah menjadi # 1 world DJ pada tahun 2001, siapa lagi kalau bukan John Digweed from UK, akan tampil jam 10 malam di X2, Plaza Senayan lantai 4 Jakarta. Seandainya pada minggu tersebut saya totally free, mungkin saya bisa datang dikedua event tersebut. Tapi daripada tidak sama sekali, saya harus memilih 1 diantara dua event yang berdekatan itu. Agak membingungkan, apakah saya harus datang ke event yang hari Jum'at atau yang hari Sabtu? Karena menurut saya, kedua DJ tersebut memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki predikat DJ terhebat dalam sejarah per-DJ-an dunia. So, bagaimana cara menentukannya? Agar event yang saya kunjungi pas dengan selera saya.
Pertanyaan pertama: Genre, yaitu jenis musik mana yang lebih saya sukai? Let me see, Armin van Buuren is music producer and DJ Trance, sementara John Digweed is record producer and DJ Progressive house. Terlihat jelas bukan? Yang satu Trance, sementara yang satu lagi adalah Progressive house, kedua genre tersebut memang beda. Musik trance itu adalah jenis musik dance elektronik yang berkembang pada tahun 1990-an. Musik Trance umumnya memiliki karakteristik tempo antara 130 dan 160 BPM (beat per minutes), sehingga ada yang bilang bahwa musik Trance lebih uplifting, melodic and energetic (baca: “kenceng 'cing…”). Sementara Progressive house adalah jenis musik yang awalnya disebut “House” pada pertengahan tahun 1980-an di Chicago. Kenapa disebut musik House? Karena pada saat itu, setiap event party selalu diadakan di “Gudang”, maklumlah pada era tersebut musik yang berkembang adalah Black Music like Hip Hop, Rap and R/B. Pada awalnya musik House ini adalah sebutan lain untuk musik dance, yaitu musik yang mencampurkan unsur Soul-funk disco, electronic drums & effects, pop samples, and enhanced vocals. Sejalan dengan perkembangan clubbing scene (pada saat itu), akhirnya house music berkembang menjadi Progressive house, Deep house, Electro house, etc. Musik Progressive house umumnya memiliki karakteristik tempo antara 120 dan 140 BPM (beat per minutes).
Pertanyaan kedua: Lebih suka mendengar DJ set from Netherlands atau DJ set from UK? Kang Armin, DJ yang genap berusia 32 tahun pada tanggal 25 Desember besok, memulai karir tahun 1995 dengan menjadi DJ di night club bernama Nexus. Setelah itu, tidak hanya menjadi DJ, Armin mencoba untuk menjadi seorang produser. So far, kang Armin sudah menghasilkan 4 album, yaitu 76 ditahun 2003, Shivers ditahun 2005, 10 Years ditahun 2006 dan Imagine ditahun 2008, plus album Remix set-nya yaitu A State Of Trance 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008. John Digweed, DJ yang punya nama asli Thomas John Digweed, lahir pada tanggal 1 Januari dan pada tahun 2009 besok, dia genap berusia 42 tahun. Memulai karir menjadi seorang DJ pada tahun 1980, dimana dia masih berumur 13 tahun. Mulai serius menjadi DJ ketika tahun 1989 dan namanya sangat terkenal ketika tampil di “Gig” the Renaissance Club pada tahun 1993. Mas Thomas merupakan DJ yang sukses mempopulerkan progressive house di Europe dan North America pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an. Albumnya dari tahun 1994 sampai 2008 berjumlah lebih dari 20.
Awalnya saya bingung untuk memilih event yang mana, tapi setelah saya membaca quote yang berbunyi "Don't be a prisoner of your own style", Akhirnya saya bisa menentukan event mana yang harus saya kunjungi. Saya suka bunyi quote itu, karena mencerminkan kalau DJ tersebut memiliki kreatifitas yang tinggi dalam bermusik. Pertanyaan ketiga: “Loe tau ngak sih??? Quote itu berasal dari DJ siapa???” Kang Armin or mas Thomas?